Thank you!

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy .....

Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever ...

Download high quality wordpress themes at top-wordpress.net

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever...

Easy to use theme admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever ...

Kajian Paradigma Ilmu dan Pendidikan

1. a. Buku bacaan wajib untuk mata kuliah kajian paradigma ilmu dan pendidikan adalah The Structure Of Scientific Revolutions.
b. Pengarangnya : Thomas S Kuhn
c. Isi dari buku ini menceritakan tentang revolusi, dimana revolusi adalah suatu proses menjebol tatanan lama sampai ke akar-akarnya kemudian menggantinya dengan tatanan yang baru sama sekali. Revolusi sains menurut Kuhn muncul jika paradigm yang lama mengalami krisis, dan akhirnya orang mencampakkannya serta merangkul paradigm baru. Dalam karyanya ini Kuhn menjelaskan segala segi revolusi sains dengan gamblang dengan menggunakan contoh-contoh yang sangat popular dari bidang sains yang lain seperti fisika, mekanik, kelistrikan dan kimia.
Skema proses sains menurut Kuhn adalah :
Pra Paradigma Pra Science Paradigma Normal Science Anomali Krisis Revolusi → Paradigma Baru → Ekstra Ordinary Science →Revolusi.
2. Pengertian Paradigma :
-      Menurut G. Ritzer , (1967)
Paradigma merupakan cara pandang sebagai dasar para ilmuan untuk mempelajari tentang apa yang menjadi pokok masalah yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan untuk memecahkan persoalannya.
-              Menurut Thomas Kuhn yang dikutip oleh Watson dan Cruk (1968)
Paradigma merupakan landasan berfikir atau konsep dasar yang dianut atau dijadikan pula oleh suatu masyarakat ilmuan dalam studi keilmuan.
-         Menurut Bogdan dan Biklen, 1982:32
Paradigma diartikan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan cara penelitian.
3. Pengertian manusia :
- Menurut filsafat keilmuan : manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan keras untuk belajar.
- Menurut agama islam : manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai potensi. Manusia dipilih Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini karena manusia memiliki berbagai potensi, diantaranya ruh, akal dan jasmani.
H                       
4. Manusia sebagai Homo Educandum artinya bahwa setiap manusia memiliki multi potensi, baik itu multi potentiality (latent Talent) maupun multi Capability (Demontrative talent). Multi potensi manusia sebagai Homo Educandum terdiri dari :
a. Personal Sosial dan Environmental Relationships
b. Artistic Performance
c. Multy Culturality
d. Spiritual and Religious Experience
e. Vocational Competence
f. Knowledge
g. Cognitive Skill
h. Awarencess
i. Creative Production (Invention)
Multi potensi ini memerlukan proses dalam pembelajaran yang kongkret, berorientasi tujuan, berbasis tantangan melalui penanganan pendidikan yang seimbang.
Pengertian Homo Educandum juga mengisyaratkan adanya 3 subpredikat lainnya, yaitu homo educandee also atau makhluk terdidik, homo educabile atau makhluk yang dapat dididik, dan homo educandum atau makhluk pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan bagi manusia adalah usaha dalam rangka memanusiakan manusia dan memanusiawikan manusia.
5. a. Isi Pasal 29 UUD :
Ayat 1 : Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2 : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
b. Isi Pasal 1 ayat 1 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
6. Pengertian Education for all(pendidikan untuk semua) menurut John Dewey mengandung arti bahwa pendidikan itu adalah hak dan kebutuhan semua orang. Dengan kata lain pendidikan adalah kodrat manusia. Secara umum John Dewey menyatakan bahwa pendidikan mempersiapkan individu untuk mengontrol dirinya sendiri dalam kehidupan masyarakat demokratis.

Leave a Reply